Tanpa Jembatan, Babinsa dan Babhinkamtibmas di Mare Jadi Pengangkut Warga Seberangi Sungai

20

Kehadiran Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babhinkamtibmas) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang merupakan satuan teritorial TNI yang bersentuhan langsung dengan masyarakat di tingkat desa atau kelurahan tak bisa dianggap sebelah mata.

Pasalnya, Babhinkamtibmas dan Babinsa memiliki peran penting dalam desa/kelurahan binaannya. Baik sebagai pembinaan teritorial maupun pembinaan masyarakat.

Seperti, salah seorang Babhinkamtibmas Polsek Mare Polres Bone, Bripka Andi Sudirman dan Babinsa Koramil 1407-15 Mare, Sertu Lamuru.

Jika waktu sekolah, maka Bripka Andi Sudirman dan Sertu Lamuru sudah harus berada di pinggir sungai yang menghubungkan antara Desa Telluboccoe dan Desa Mattampawalie Kecamatan Mare, untuk menyeberangkan masyarakat, khususnya anak sekolah, sebab belum ada jembatan yang menghubungkan kedua desa tersebut.

Bripka Andi Sudirmam menuturkan, bahwa dirinya bersama Sertu Lamuru memang sudah rutin berjaga di sungai yang terletak di Dusun Sabballoa tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, terlebih di kala musim hujan.

“Jika pagi hari dan waktu pulang sekolah, saya dan Pak Lamuru selalu berjaga bersama di pinggir sungai sebab banyak anak sekolah yang akan menyeberang,” ujar Bripka Andi Sudirman, Selasa (01/01/2024).

“Apalagi pagi hari ini (Selasa), hujan turun di Kecamatan Mare, dan setiap hari, khususnya pagi hari banyak masyarakat mau ke pasar, maka tentu butuh pengawasan untuk menyeberangi sungai dan kami juga teekadang harus memanggul/menggendong anak-anak dan lansia yang mau menyeberang,” jelasnya.

Hal senada dikemukakan, Sertu Lamuru. Bahkan ia pun menjelaskan bahwa ada jembatan yang dapat digunakan atau lewat darat jika masyarakat dari Desa Telluboccoe ke Desa Mattirowalie tanpa harus melalui sungai, tetapi jauh memutar dan kondisi jalanan yang jelek, sehingga banyak masyarakat yang memilih potong kompas.

“Jika hari sekolah, kebanyakan anak sekolah lewat atau menyeberangi sungai, biar cepat sampai di sekolah, sebab jika harus memutar membutuhkan waktu yang membuat anak sekolah bisa terlambat masuk sekolah,” ujar Sertu Lamuru.