Mare,- Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin melakukan penanaman pohon pisang Cavendish di Desa Batugading kecamatan Mare Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (7/10/2023).
Kehadiran Pj Gubernur Sulawesi Selatan di Desa Batugading didampingi oleh sejumlah pejabat Pemprov Sulawesi Selatan, Andi Erwin Terwo pakobori dan Asriady Sulaeman. Selain itu, Gubernur Bahtiar disambut Pj.Bupati Bone, AKBP Arief Doddy Suryawan dan Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1407/Bone, Letkol Infanteri Muhammad Rizki Hidayat Djohar.
Bahtiar Baharuddin Menjelaskan program ini bagian dari upaya meningkatkan daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi. Di satu sisi, kebijakan ini diklaim bisa memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan.
“Pengembangan budidaya pisang seluas 500 ribu hektar. Jika per hektar minimal 2.000 ribu pohon, maka akan ada satu miliar pohon pisang di Sulsel,” ujar Bahtiar
Menurutnya pula, jika program budidaya pisang ini berhasil, Sulsel akan menyaingi Davao, Thailand yang memiliki 450 hektare tanaman pisang. Apalagi Sulsel memiliki potensi lahan yang tidak produktif untuk ditanami pohon pisang.
“Sulsel bahkan punya potensi dua juta hektare lahan tidak produktif yang bisa ditanami. Satu tahun ke depan, hingga 2024 mendatang, minimal kita budidaya pisang di 100 ribu hektare lahan,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Mare, Andi Hidayat Pananrangi menuturkan bahwa saat ini telah siap sekitar 40.000 bibit pohon pisang dan sebagian sudah ditanam di lahan yang luasnya sekira 200 hektare.
“Kita siapkan lahan sekira 200 hektare dan bibit pohon pisang sekitar 40.000. Sebagian sudah ada yang ditanam dan sebagiannya lagi akan ditanam oleh Pj Gubernur Sulawesi Selatan bersama Pj Bupati Bone dan Forkopimda Bone,” ujar Andi Hidayat.
“Dari 200 hektare tersebut terletak di dua lokasi, yakni di Desa Batugading dan Desa Tellongeng. Sebagian lahan adalah milik PTPN XIV PG Arasoe dan sebagiannya adalah milik saya pribadi,” jelas Andi Hidayat.
Andi Hidayat menjelaskan pula bahwa jenis bibit pisang yang sementara dikembang biakkannya adalah Pisang Cavendish. Pasalnya, pisang Cavendish merupakan komoditas buah tropis yang sangat popular di dunia, di Indonesia, pisang ini lebih dikenal dengan sebutan Pisang Ambon Putih. Pisang Cavendish banyak dikembang biakan menggunakan metode kultur jaringan.
“Kultur jaringan adalah suatu metode untuk memisahkan/mengisolasi bagian dari tanaman seperti sel, jaringan atau organ (daun, akar, batang, tunas dan sebagainya) serta membudidayakannya dalam lingkungan yang terkendali [secara in vitro] dan aseptik sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri/beregenerasi,” jelas Andi Hidayat Pananrangi.
“Sebagai salah satu inovasi, bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, seperti memiliki sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat,” pungkasnya.